BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Ilmu pengetahuan sebagai bagian penting dalam kehidupan manusia
telah mengalami perkembangan yang pesat sejak abad ke-17, yakni diawali dari
revolusi ilmiah yang berlangsung di kawasan eropa utara. Berbagai eksperiman
dan penemuan penting telah dihasilkan sejak masa itu. Salah satu cabang ilmu
pengetahuan tersebut adalah ilmu fisika yang telah mengalami berbagai revolusi
secara estafet di berbagai bangsa mulai dari Yunani, Arab, India, Cina, Eropa
dan Amerika. Pada akhir abad 19 hingga saat ini (abad 21) Obor ilmu pengetahuan
berada di dunia barat sehingga merekalah yang memegang kendali atas kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Namun hal itu bukan berarti harus
mengabaikan kitab suci agama kita, Al-Quranul Karim, yang menyimpan banyak
rahasia ilmu pengetahuan.
Dalam pergerakan alam semesta ini maka jika dicermati dengan
seksama akan terjadi banyak fenomena yang luar biasa. Dan semuanya ternyata
telah dijelaskan didalam Al-Qur`an sebagai pembelajaran dari Allah Swt kepada
hamba-Nya yang beriman agar mereka berpikir dan menjadi pintar.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Fisika Dalam Perspektif Al-Qur’an
Fisika (bahasa Yunani: fysikos "alamiah", dan fysis,
"alam") adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas.
Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang
dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat
materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis
yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam
semesta sebagai satu kesatuan kosmos.
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang
ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat
semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai
"ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi,
kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang
mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat
kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul
yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika
kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.
Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak
dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih
rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan
antara fisika dan matematika adalah: fisika berkaitan dengan pemerian dunia
material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak
selalu berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu
tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan
matematika, yakni fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi
teori-teori fisika.
B. Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’ān adalah kitab suci
agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup
wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang
disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui
perantaraan Malaikat Jibril, dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Nabi
Muhammad adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5.
Sedangkan ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari
bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca
berulang-ulang". Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari
kata kerja qara'a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga
dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18
Surah Al-Qiyamah yang artinya:
“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan
(menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,)
jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”
C. Ayat Al Qur’an Berkaitan Dengan Fisika
Tentang Gejala Fisika
1.
Surat
Ali Imran Ayat 190

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
berakal". (Al Imran :190) Dalam ayat diatas kita diberi petunjuk,
setidaknya tersirat beberapa makna antara lain adalah: alam semesta yang
senantiasa berproses tanpa henti dan menyajikan banyak sekali gejala dalam
seluruh dimensi ruang dan waktu yang terus berkembang.
2.
Surat
Ar Raad ayat 15

" Hanya
kepada Allah lah tunduk/patuh segala apa yang ada dilangit dan di bumi baikatas
kesadarannya sendiri ataupun karena terpaksa, (dan sujud pula) bayang-bayangnya
diwaktu pagi dan petang" (ar Raad :15)
Dalam ayat ini Allah SWT mengingatkan kita bahwa apapun nama dan
bentuk gejala yang ditunjukan-Nya selalu mengikuti suatu sistem dengan
hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya.
3.

Surat
Al Insyiqaaq ayat 16-19


![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||
" Maka
sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah diwaktu senja, dan dengan malam
dan apa yang diselubunginya. Dan dengan bulan apabila jadi purnama,
sesungguhnya kamu melalui tingkat-demi tingkat". (Al Insyiqaaq 16-19)
Allah SWT menampilkan gejala fisis untuk diartikan sebagai
perumpamaan antara lain behwa terdapat 3 tahap yang harus dilalui manusia yaitu
: pertama, adanya ketidaktahuan kita seperti kita melihat dalam kegelapan
malam. Kedua, adanya keragu-raguan kita seperti halnya kepekaan kita melihat
cahaya merah di waktu senja dan ketiga, ditunjukan-Nya gejala fisis serta
penjelasan secara nyata dan membawa isyarat keindahan dan keagungan-Nya.
Tentang Model dan Perumusan Fisika
1.
Surat
Azzumar ayat 27

‘’Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Quran ini setiap
macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran (azzumar : 27)
2.
Surat
Lukman ayat 26
![]() |
"Kepunyaan
Allah lah segala apa yang dilangit dan dibumi, Sesungguhnya Allah, Dialah Maha
kaya lagi Maha Terpuji. "(Luqman :26)
Untuk memenuhi keingintahuan terhadap rahasia-rahasia alam ini
penjelasan-penjelasannya selalu dipakai pendekatan-pendekatan dalam bentuk atau
keadaan yang sederhana atau keadaan-keadaan ideal. Keadaan ideal ini dinyatakan
dalam bentuk perumusan matematika yang selanjutnya kita sebut sebagai
hukum-hukum fisika.
Tentang Besaran Fisis

"
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran". (Al Qamar:
49)
2. Surat (Al Furqan :2)
![]() |
" Dia
telah menciptakan segala sesuatu dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan
serapi-rapinya." (Al Furqan :2)
Kedua ayat diatas mengisyaratkan bahwa kata " Ukuran"
adalah apa yang ada di alam ini dapat dinyatakan dalam dengan dua peran, yang
pertama sebagai bilangan dengan sifat dan ketelitian yang terkandung didalamnya
dan yang keduanya sebagai hukum atau aturan.
Tentang Dimensi dan Ruang

"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda
(kekuasaan) Kami disegenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah
bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (
bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu ?" (Al
Fushshilat :53)
Dalam kata kata "tanda-tanda (kekuasaan) Allah" tersirat
sifat dan perilaku seluruh ciptaan Nya dengan berbagai proses dan gejalanya.
Adapun yang terkandung dalam pengertian "ufuk", selain yang berlaku
sebagai dimensi ruang juga termasuk dalam makna dimensi-dimensi.
Tentang Dinamika

"Tidak ada balasan kebaikan kecuali dengan kebaikan
pula." (Ar Rahman: 60)
Secara harfiah dapat diartikan bahwa munculnya balasan kebaikan
merupakan buah dari interaksi. Dalam ayat ini tersirat pula makna dari
pemberian dan balasan berupa potensiyang dimiliki suatu benda.
Tentang Usaha dan Energi
"Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdekatan … (ar
Rad : 4)
Secara harfiah diartikan sebagai berdekatan dalam dimendi tempat,
sebagi daerah, wilayah, negara dsb. Yang mempunyai potensi baik sumber daya
alam maupun sumber daya manusianya yang mengolah, mengembangkan dan
meningkatkan.. Berikutnya potensi tersebut saling dipertukarkan baik dari sisi
keunggulan komparatif maupun kompetitif.
Tentang Impuls dan momentum
"Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang
benar dan agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakan, dan mereka
tidak akan merugikan."
(Al Jaatsiyah :22)
Ayat diatas merupakan penjabaran interaksi yang terjadi dialam
secara lebih luas lagi. Interaksi tidak sekedar saling pengaruh mempengaruhi,
saling memberi dan saling menerima antar manusia, mahluk atau benda.
Tentang Getaran
" Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia
dalam al Qur'an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah mahluk yang
paling banyak membantah." (Al Kahfi :54)
Ayat diatas merupakan pernyataan Allah SWT tentang kandungan al
Quran yang mengingatkan kita dengan berbagai perumpamaan secara berulang-ulang.
Apabila kita perluas makna ayat diatas dengan peristiwa atau gejala fisis bahwa
Allah menciptakan alam semesta dengan wujudnya atau materinya selalu bergerak
secara berulang-ulang. Gerak berulang dalam ruang berdimensi satu sering kita sebut
sebagai getaran.
Tentang Gelombang
" Dan diantara tanda -tanda kekuasaanNya ialah bahwa Dia
mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu
sebagian dari rahmatNya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintahNya dan
supaya kamu dapat mencari karuniaNya, mudah-mudahan kamu bersyukur." (Ar
Ruum : 46)
Secara umum "angin" disini sebagai angin yang bertiup
membawa awan untuk menurunkan air hujan dan angin yang meniup kalpal layar agar
dapat berlayar dilautan. Kita merasakan kedekatan makna "angin" dalam
ayat ini adalah gelombang, bukan saja gelombang bunyi yang membawa berita
tetapi juga gelombang radio atau gelombang elektromagnet yang mampu dipancarkan
kesegala penjuru dunia bahkan seluruh jagad raya ini.
Tentang Elastisitas
" Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan
neraca." (ar Rahman: 7)
Dalam ayat ini tersirat yang berhubungan dengan kenyataan yang
telah diketahui manusia dari berbagai gejala yang terlihat atau telah dilakukan
percobaan dan pengukurannya. Dalam kaitan masalah yang akan di bahas di sini,
bukan peristiwa pemuaiannya atau keseimbangannya , namun ada suatu sifat yang
menertai dalam peristiwa itu yaitu sifat kelenturan atau elastis.
Tentang Fluida bergerak atau mengalir
" Dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda
(kekuasaan) Allah bagi kaum yang berakal. (Al Jaatsiyah : 5)
" Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa
yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari padanya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaanNya bagi kaum yang
berfikir." (Al Jaatsiyah : 13)
Kedua ayat diatas sangat berkaitan erat dengan teknologi
keudaraan.. Diawali dengan ayat 5, dengan terjemahan
"tshriifirriyaahi" sebagai perkisaran angin kita dituntun untuk
mempelajari sifat fluida yang bergerak atau mengalir. Disambung oleh ayat 13,
menegaskan dasar dari teknologi keudaraan.
Tentang Suhu dan Kalor
"Dan Dia {menundukan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di
bumi ini dengan berlain-lainnan macamnya, sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaannya. (An Nahl :13)
Secara harfiah memang kita melihat dan merasakan banyak wujud dan
jenis benda yang diciptakan Allah SWT. Dibalik itu banyak juga yang tidak
tampak dan berupa sifat atau potensi, antara lain seperti energi yang
disediakan untuk manusia. Energi itu termasuk suhu dan kalor.Kalau kita
mempelajari ilmu fisika maka ada empat unsur penting yang menjadi landasan
didalamnya.
PERTAMA: Observasi atau
pengamatan terhadap bagian alam yang ingin kita ketahui sifat dan kelakuannya
pada kondisi tertentu. Dalam kegiatan fisika, apabila pengamatan atau observasi
terhadap kelakuan diganti dengan pengkhayalan merupakan suatu kesalahan kecuali
apabila khayalan tersebut didukung oleh perhitungan matematik yang dijabarkan
dari kelakua-kelakuan yang telah diketahui. Sehubungan dengan keharusan
manusian untuk mengenal alam sekelilingnya dengan baik, maka Allah Ta’ala
memerintahkan dalam Al Qur’an Surat Yunus: 101 sebagai berikut:
“Katakanlah:` Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi.
Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi
peringatan bagi orang-orang yang tidak berima”.
Perintah itu menunjukan agar manusia mengetahui sifat-sifat dan
kelakuan alam di sekitarnya, yang akan menjadi tempat tinggal dan sumber bahan
makanan dalam hidupnya. dengan mengetahui sifat dan kelakuan alam tersebut
manuasia dapat mengambil untuk kemaslahatan bagi semua yang ada di alam.
Dalam Surat Al Ghaasiyah: 17-20 juga dijelaskan:
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia
diciptakan, Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana
ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?”.
Dari ayat ini dapat dikatakan bahwa menjadi keharusan bagi manusia
untuk memperhatikan sifat dan tingkah laku alam semesta.Memeperhatkan disini
dapat berarti sebagai uasaha untuk memahami proses proses alamiah yang terjadi
didalamnya. Hal ini persis sama dengan apa yang dilakukan oleh ilmuwan Fisika
atau pengembangan sains pada umumnya, melakukan observasi dengan penuh
perhatian untuk menjawab pertanyaang bgaiamana proses itu dapat terjadi.
memeperhatikan alam semesta dan merenunginya sampai mendapatkan sesuatu
pemahaman tentang sifat dan kelakuan serta proses alami yang terjadi di
dalamnya merupakan suatu aktivitas dalam membaca ayat Allah, sebab di dalam Al
Qur’an sudah dijelaskan bahwa memperhatikan alam semesta berarti juga
mempelajari ilmu fisika adalah bagian dari membaca ayat Allah.
KEDUA:
Pengukuran.Dalam dunia fisika tidakpernah lepas dari hal ukur mengukur. Segala
fenomena kealaman selalu dijelaskan dengan cara kuantitatif. Kegiatan ini
dilakuakn agar suatu segala kealaman yang mempunyai pengertian universal bisa
dimengerti juga oleh orang lain. Sesuatu akan menjadi kabur dalamfisika jika
hanya dinyatakan secara kualitatif saja. Seseorang fisikawan yang mendengar
ucapan seperti angin bertiup semilir-semilir sehingga membuat mata mengantuk
akan berkomentar, bahwa ungkapan tersebut bukanlah pernyataan fisis tapau
puitis. Tetapi Udara mengalir dengan kelajuan 9 km/jam dengan suhu 23 derajat
celcius dan kelembaban 85 persenakan dikatakan sebagai pernyataan fisika.
Jadi dalam fisika harus ada pernyataan yang dapat dipahami oleh
semua orang (harus terukur. Pemahaman ini sejalan dengan firman Allah dalam QS.
Al Qamar ayat 49:
“Sesungguhnya kami menciptakan
segala sesuatu menurut ukuran”.
Seandainya Allah menciptakan segala sesuatu tanpa ukuran, maka akan
terjadi ketidakseimbangan di dalamnya. Ukuran yang diciptakan oleh Allah sangat
tepat, sehingga alam sebagaimana kita rasakan benar-benar seimbang. Dalam
Fisika, ilmuwan fisika apabila ingin berkarya membuat suatu terapan fisika,
maka juga akan melakukan pengukuran sampai mendapatkan hasil yang diharapkan.
Apabila ingin membuat suhu ruangan 22 derajat Celcius maka akan membuat
rekayasa dalam lingkungan sekitarnya sehingga sesuai dengan yang diharapkan.
Besaran-besaran yang dapat diukur disebut besaran fisika atau besaran fisis.
Contoh tentang suhu
di atas mengandung pengertian bahwa kelembaban memiliki ukuran tertentu. Gerak
udara yang diciptakan Allah memiliki ukuran kelajuan. Bumi dan benda angkasa
yang lain juga memiliki ukuran, serta mempunyai massa tertentu sehingga dapat
menjadiseimbang. Kemudian dari pengukuran dibuat menjadi persamaan matematis
sehingga lebih mudah dipahami oleh semua orang. Jadi apa yang ada dalam fisika
ada kesesuaian dengan Al Qur’an.
Pembahasan yang lalu sudah sampai pada unsur pertama yaitu
OBSERVASI dan unsur kedua yaitu PENGUKURAN dalam mempelajari ilmu fisika. Kita
lanjutkan unsur berikutnya:
KETIGA: Analisis
terhadap data yang terkumpul dari berbagai pengukuran atau besaran-besaran
fisis yang terlibat. Hal ini dilakukan melalui proses pemikiran kritis dan
dilanjutkan dengan evaluasi terhadap hasil-hasilnya dengan penalaran yang sehat
sehingga mencapai kesimpulan yang rasional.KEEMPAT: Peranan pemikiran kritis
dan penalaran rasional. Dalam hal ini Allah berfirman dalam Q.S. An-Nahl:
11-12:
“Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman;
zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
memikirkan”.
” Dan Dia menundukkan malam
dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan
(untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya)”.
Alam Semesta dan proses-proses alami yang ada didalamnya, sifat dan
kelakuan alam yang telah disimpilkan oleh para ilmuwan fisika disebut sebagai
hukum alam. Sedangkan para ilmuwan muslim menyebutnya sebagaisunnatullah.
Dari penjelasan keempat unsur penting dari ilmu fisika menunjukkan
bahwa semua sejalan dengan apa yang ada dalam Al Qur’an.
No comments:
Post a Comment